Di era yang serba gadget seperti sekarang ini, kecanduan gadget menjadi hal yang menghantui anak. Agar anak tak kecanduan gadget, ada cara-cara yang bisa dilakukan orang tua. Tapi ingat, orang tua juga perlu 'sadar diri' dalam melakukannya.
Sebab, pada dasarnya anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tua. Nah, psikolog anak dan keluarga Astrid Wulansari MPsi, Psikolog menuturkan ada cara sederhana di rumah yang bisa dilakukan untuk mencegah anak kecanduan gadget.
"Coba no gadget di waktu makan. Di manapun, saat ini udah banyak keluarga saat makan di restoran atau di kaki lima, main gadget dan nggak nikmati makanannya," kata Astrid di sela-sela talkshow 'Anak Kecanduan Gadget Sudahkah Orang Tua Berkaca' bersama Jagadiri di Midtown, SCBD, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Kemudian, terapkan aturan no gadget 1 jam sebelum tidur. Cara ini, kata Astrid, bisa membantu anak meregulasi diri sebelum tidur. Khusus untuk orang tua, jangan lupa matikan notifikasi suara. Hal lain yang penting dilakukan adalah beri pendampingan saat anak memakai gadget dan menurut Astrid, hal ini memang tak mudah dilakukan.
Komunikasi dengan anak juga penting dilakukan. Ketika anak bermain gadget, beri batasan waktu dan saat waktu akan habis, beri peringatan pada anak supaya anak tak kaget saat gadgetnya diambil. Lalu, jangan lupa beri kegiatan lain berupa eksplorasi.
"Misalnya eksplorasi minat atau lingkungan di sekitar. Terutama bagi balita penting bagi mereka menyentuh benda dan teksturnya langsung. Anak juga nggak perlu space cukup besar kok untuk eksplorasi. Atau, ajak anak lakukan kegiatan bersama yang sifatnya interaktif, seperti jalan-jalan ke taman, memasak bersama," kata Astrid.
Anak rewel saat gadgetnya diambil memang wajar. Saat itulah orang tua perlu melatih anak meregulasi emosinya. Caranya, ajak anak berbagi perasaannya saat gadgetnya ditarik. Misalnya ia sedih atau marah, kemudian katakan tak apa-apa lalu peluk serta tenangkan dia.
"Ibu dan ayah bisa bilang 'maaf ya gadgetnya mama atau papa ambil. Kamu sedih ya, kesal ya, tapi waktunya udah habis. Besok kita bisa main lagi'. Ini bisa melatih anak mengontrol dirinya karena kan dia belajar menunggu ya. Lalu ingat, dalam membuat kesepakatan dengan anak, orang tua mesti konsisten dan tegas," pungkas Astrid.
(Detik-News/Portal-CBN/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
