Memperlihatkan rambut bagi perempuan muslimah haram hukumnya, dan
memiliki dosa terlebih lagi dalam riwayat Islam disebutkan perbuatan
tersebut adalah dosa besar.
Menurut Kantor Berita ABNA,
Ayatullah al-Uzhma Madzhahiri salah seorang ulama marja taklid umat
Muslim Syiah yang bermukim di Republik Islam Iran yang juga kepala
Hauzah Ilmiah Esfahan mendapatkan pertanyaan dari salah seorang
muqallidnya bahwa manakah yang lebih penting antara berhijab atau
menjaga hati?.
Berikut teks lengkap tanya jawab tersebut.
Pertanyaan:
Jika seorang muslimah memiliki
hati yang bersih, yang mampu menghindarkan diri dari tipu daya syahwat,
tidak berdusta, tidak melakukan ghibah, tidak pernah mengganggu hak-hak
orang lain, dan senantiasa mengingat Allah serta rutin melaksanakan
ibadah-ibadahnya, tapi kemudian dengan alasan kesemuanya itu ia memilih
untuk tidak berjilbab, apakah itu bisa dibenarkan?
Jawaban:
Atas kebersihan hatinya dan
kemampuannya menghindarkan diri dari perbuatan ghibah dan ucapan-ucapan
dusta, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk berterimakasih kepadanya,
dan Allah Swt tetap akan memberikan pahala atas kebaikan-kebaikannya
itu. Namun, tetap saja memperlihatkan rambut bagi perempuan muslimah
haram hukumnya, dan memiliki dosa terlebih lagi dalam riwayat Islam
disebutkan perbuatan tersebut adalah dosa besar. Demikian pula, muslimah
yang berjilbab, namun senantiasa berkata-kata dusta, dan gemar
melakukan ghibah, maka atas kesediaannya mengenakan jilbab, maka kita
ucapkan terimakasih, namun ucapan dusta dan kegemarannya berghibah tetap
adalah sebuah perbuatan maksiat, mengandung dosa dan merupakan
perbuatan dosa besar dalam pandangan Allah Swt.
(Source)