Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » Penelitian Ini Buktikan Tak Pernah Ada Olah Raga Yang Sia-sia

Penelitian Ini Buktikan Tak Pernah Ada Olah Raga Yang Sia-sia

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Minggu, 12 Februari 2017


Sebagian orang pernah mengalami olahraga mati-matian, tetapi hasilnya selalu tidak memuaskan. Penelitian membuktikan, itu bukan berarti olahraganya sia-sia melainkan memang belum maksimal.

Selama ini, berkembang mitos bahwa ada sebagian orang yang tidak punya 'bakat' olahraga. Artinya, sekeras apapun mereka berolahraga hasilnya tidak pernah memuaskan.

Sebuah penelitian terbaru di Journal of Physiology menegaskan bahwa mitos tersebut tidak benar. Tidak ada olahraga yang sia-sia, kalaupun hasilnya tidak kelihatan berarti memang porsinya perlu ditambah.

Ya, menurut penelitian ini, hasil yang didapat dari olahraga pada sebagian orang bersifat 'dose dependent' atau tergantung dosis. Artinya jika dosis atau porsi olahraga yang sama pada orang-orang tertentu bisa memberikan hasil berbeda.

Ini dibuktikan dalam sebuah eksperimen yang melibatkan 78 orang dewasa sehat. Mereka dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing mendapat program olahraga dengan durasi yang berbeda selama 6 pekan.

Di akhir periode, ada sebagian partisipan yang tidak menunjukkan adanya perubahan. Pada kelompok ini, para ilmuwan lalu memberikan porsi tambahan. Jika semula hanya 60 menit tiap pekan misalnya, porsinya ditingkatkan 3 jam tiap pekan. Demikian juga yang semula 3 jam tiap pekan, menjadi 9 jam tiap pekan.

Hasilnya memuaskan. Partisipan yang semula tampak tidak menunjukkan respons terhadap program olahraga yang dijalankan, setelah mendapat porsi tambahan akhirnya mengalami peningkatan power atau kekuatan dan kebugaran kardiovaskular.

"Ini menunjukkan bahwa olahraga bersifat 'dose-dependent', artinya jika tubuh tidak merespons mungkin Anda cuma butuh melakukan lebih. Tentunya tidak sampai titik yang memungkinkan untuk mengalami cedera," tulis peneliti, dikutip dari Sciencealert.

(Science-Alert/Detik/Portal-CBN/ABNS)

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global