Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » Hii, Ada Cacing Bersemayam di Otak Pria Ini Selama 4 Tahun

Hii, Ada Cacing Bersemayam di Otak Pria Ini Selama 4 Tahun

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Jumat, 12 Juni 2015


Saat seorang pria di Inggris yang mengeluh sakit kepala, kejang-kejang, dan perubahan indra penciuman berkunjung ke rumah sakit, dokter keheranan karena tidak mampu menemukan penyebabnya. Setelah empat tahun terus kontrol ke rumah sakit, tim medis pun menemukan adanya kejanggalan pada otak pria tersebut.

Seperti yang dikutip dari detik.com, Tes yang dilakukan untuk tuberculosis, sifilis, HIV, dan penyakit Lyme hasilnya negatif. Hasil skrining MRI namun menemukan adanya daerah abnormal pada sisi kanan otaknya.

Selama empat tahun ke depan hasil MRI lebih lanjut merekam daerah abnormal tersebut bergerak melintasi otak pasien. Pada akhirnya dokter dari Addenbrooke’s Hospital, Cambridge, Inggris, memutuskan untuk melakukan operasi.

Saat operasi pengangkatan berlangsung para dokter pun terkejut, mereka menemukan cacing pita berukuran 1 cm bersarang di otak pasien. Hal ini adalah kejadian pertama yang terjadi di Inggris dan dokter kemudian mengirim cacing ke ahli parasit di Wellcome Trust Sanger Institute untuk diteliti.
Dr Hayley Bennett dari Wellcome Trust Sanger Institute mengatakan cacing diketahui berasal dari spesies langka bernama Spirometra erinaceieuropaei. Hanya 300 kasus infeksi dari cacing ini yang pernah dilaporkan sejak tahun 1953 dan dua kasus di antaranya terjadi di Eropa.

Dari 300 kasus infeksi yang terjadi, hanya sedikit kejadian di mana cacing menginfeksi sampai ke otak. Tapi jika memang cacing sampai ke otak, efek seperti sakit kepala dan kejang-kejang dapat muncul.

“Kami tidak menyangka dapat melihat infeksi semacam ini di Inggris, tapi kini dengan perjalanan global dapat berarti parasit asing kadang-kadang akan muncul,” ujar Dr Effrossyni Gkrania-Klotsas yang terlibat dalam penelitian, dikutip dari situs resmi Wellcome Trust Sanger Institute, sanger.ac.uk, Jumat (21/11/2014).

Spirometra erinaceieuropaei diketahui berasal dari China, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand. Tidak diketahui bagaimana pasien pertama kali bisa terinfeksi namun ada dugaan cacing datang dari obat tradisional krim katak yang digunakan untuk mengobati sakit mata.

Kondisi pasien kini dilaporkan stabil dan nyawanya tidak terancam.


(Sumber: Terselubung)

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global