Setelah satu bulan berpuasa, umat Muslim merayakan hari kemenangan dengan menyantap aneka makanan enak. Sebut saja, ketupat, opor ayam, sambal goreng ati dan ampela, sayur labu santan dan lainnya.
Tentu saja semua makanan ini bebas disantap sesukanya. Namun, hati-hati, di tengah keriaan tersebut, sebagian orang berkolesterol tinggi harus menahan diri. Di hari Lebaran, mereka harus harus menghindari beberapa jenis makanan khas hari raya.
“Kalau untuk orang sehat, bebas mau makan apa saja selama dua hari, tapi orang dengan penyakit tertentu, seperti diabetes dan kolesterol, tentu harus hati-hati,” kata dokter spesialis gizi klinik, Samuel Oentoro, kepada CNN Indonesia.
“Jika Anda memiliki riwayat penyakit ini, maka jaga pola makan empat J, yaitu jadwal, jenis, jumlah, dan jurus masak.”
Menurut Samuel, pedoman empat J bagi pengidap diabetes dan kolesterol sebenarnya hampir sama. Jadwal makan harus tetap diperhatikan, yaitu tiga kali sehari dengan jenis asupan yang tak sembarangan.
“Tetap cukupi kebutuhan kalori sehari, tapi tidak boleh yang mengandung santan dan lemak. Hati-hati, kolesterol bisa semakin tinggi,” ucap Samuel.
Jumlah asupan yang masuk ini juga harus dikontrol agar tak berlebihan. Seperti diketahui, asupan makanan yang berlebihan akan mengganggu kesehatan.
Sedangkan jurus masak yang disarankannya adalah makanan yang dikukus, rebus, pepes, panggang atau berkuah.
Penekanan bagi orang yang rentan terkena kolesterol tinggi terdapat pada poin keempat, yaitu jurus masak. “Jangan menggoreng. Jangan makan gorengan. Itu yang paling harus dihindari yang punya kolesterol tinggi,” tutur Samuel.
Semua asupan tersebut harus dilengkapi dengan buah dan sayur yang akan membantu menetralisir lemak dan kolesterol dari berbagai makanan. “Ini harus sangat diperhatikan oleh pengidap kolesterol. Harus ada setiap makan,” kata Samuel menegaskan.
(CNN-Indonesia/Mahdi-News/ABNS)
