Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » Menguak Tuntas Mitos Kesehatan Kopi

Menguak Tuntas Mitos Kesehatan Kopi

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Senin, 21 Desember 2015


Kopi, kita akrab dengan minuman ini di pagi hari, ketika tubuh perlu dibangunkan agar kuat bekerja. Kopi juga secara tidak langsung menjadi minuman pergaulan. Tidak hanya di kota besar di mana gerai-gerai kopi menjamur di pusat-pusat perbelanjaan, tapi juga di pelosok-pelosok desa. Minum kopi telah menjadi budaya budaya. Untuk beberapa orang, kurang pas jika kumpul-kumpul tidak ditemani secangkir kopi sampai menjelang pagi.

Kandungan kafein pada kopi pada umumnya dikaitkan dengan efek ‘waspada’ bagi orang yang menikmatinya. Hal tersebut dibenarkan oleh Eddy S. Mudjajanto, Dosen Industri Jasa Makan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Eddy mangatakan bahwa kopi mengandung kafein yang tinggi. “Yang dikandung oleh kopi adalah kafein yang dapat merangsang saraf seseorang.”

Peranan utama kafein di dalam tubuh adalah meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek peningkatan fisiologis yakni meningkatnya energi. Namun, menurut Eddy tidak semua orang merasakan efek yang sama setelah meminum kopi.

“Kopi itu hanya berpengaruh pada orang yang jarang minum kopi,” katanya saat dihubungi oleh CNN Indonesia. Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung. Sementara, ada orang tertentu yang tidak merasakannya sama sekali. “Orang-orang yang biasa minum kopi dua sampai tiga gelas sehari atau lebih, maka efek kafein tidak akan berpengaruh,” ujar Eddy menjelaskan.

Menurutnya, jika seseorang terbiasa mengonsumsi kopi tiga sampai empat gelas dalam satu hari, maka tidak akan ada pengaruhnya bagi mereka. Kalaupun ada tidak signifikan pengaruhnya, Eddy menambahkan.

Kopi sendiri bukan minuman yang dikategorikan sebagai minuman kesehatan. “Kopi tidak memiliki nilai gizi, hanya dapat menyebabkan saraf menjadi tegang,” ungkapnya. “Ketika seseorang mengonsumsi kopi, maka saraf akan menegang, dan akhirnya darah akan semakin kecang, sehingga tubuh akan mengalami peningkatan aktivitas dan membuatnya terjaga.”

Namun, bagi orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, kopi dapat menambah berat kerja saraf. “Tensi yang tinggi ketika minum kopi kalau tidak kuat bisa berakibat pada terjadinya stroke,” kata.

Kafein yang merupakan kandungan utama dalam kopi bersifat stimulan yang membuat seseorang mencandu. Kafein dapat memengaruhi sistem kardiovaskuler seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Namun, dampak tersebut, menurut Eddy, terjadi jika seseorang mengonsumsinya secara berlebihan.

“Kalau sehari satu sampai dua gelas saja, itu bagus. Karena, jantung atau saraf bekerja lebih keras sehingga dapat melatih jantung,” ungkapnya.

Efek ‘waspada’ kopi karena kafein juga menimbulkan banyak mitos beredar. Beberapa informasi mengatakan bahwa kopi dapat meningkatkan memori. Eddy membenarkan jika kopi dapat meningkatkan daya tahan seseorang ketika sedang belajar. “Tapi bukan berarti orang tersebut menjadi lebih pintar ketika mengonsumsi kopi,” katanya menjawab.

Informasi lain mengatakan bahwa kopi dapat mencegah depresi. Sebuah penelitian dalam Archives of internal medicine pada 2011 pernah mengungkap bahwa perempuan yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 15 persen lebih kecil mengalami depresi.

Eddy sendiri tidak mengetahui secara pasti mengenai efek kopi dalam mencegah depresi. “Kopi saya tidak tahu persis (untuk efek mencegah depresi). Tapi, susu atau cokelat memang dapat meningkatkan hormon dopamin yang membuat seseorang merasa rileks dan tenang. Orang yang makan atau minum susu atau cokelat akan lebih gampang tidur.”

Selain kafein, kopi juga dilaporkan mengandung senyawa antioksidan, yang membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas. Eddy mengatakan bahwa senyawa antioksidan itu benar. Masalahnya adalah, apakah senyawa antioksidan itu sifatnya yang dibutuhkan oleh tubuh? Menurut Eddy, antioksidan yang diperlukan oleh tubuh adalah antioksidan yang bersumber dari makanan seperti buah dan sayur.

Mengingat beberapa efek negatif kafein dalam kopi, tidak semua orang bebas untuk minum kopi. Misalnya, orang dengan hipertensi. Menurut Eddy, ada anjuran orang yang mengidap hipertensi tidak dianjurkan untuk minum kopi lebih dari dua gelas. “Jika tekanan darah tidak kuat maka dapat mengakibatkan stroke.”

Selain itu juga ibu hamil. Menurut Eddy, ibu hamil biasanya akan mengalami tekanan darah yang meningkat. “Kopi dapat semakin meningkatkan tekanan darahnya.”

(CNN-Indonesia/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global