Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » Gejala Awal Diabetes yang Biasanya Tak Disadari

Gejala Awal Diabetes yang Biasanya Tak Disadari

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Senin, 21 Desember 2015

Ilustrasi pemeriksaan insulin darah untuk diabetes. (Thinkstock/Piotr Adamowicz)

Indonesia menempati posisi kelima negara dengan risiko kematian akibat diabetes tertinggi di dunia, hingga mencapai 1,5 juta jiwa melayang pada 2012. Jumlah penderita diabetes di Indonesia pun kian bertambah.

Merujuk pada data riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sekitar 6,9 persen populasi Indonesia, yaitu 9,1 juta jiwa, menderita diabetes. Namun, masih ada sekitar 30 persen orang yang tidak menyadari bahwa diabetes mulai menggeroti tubuh.

Menurut seorang ahli diabetes dari Universitas Airlangga, Agung Pranoto, hal ini terjadi karena diabetes merupakan penyakit pembunuh yang sulit dideteksi sejak awal. Pasalnya, hampir tak ada gejala yang dirasakan.

“Gejala tahap awal sulit dideteksi karena kadar gula darah tidak tinggi. Biasanya, beberapa tahun sebelum didiagnosis diabetes, orang mengalami resistensi insulin,” ujar Agung sesaat setelah menghadiri jumpa pers di Jakarta, Senin (24/8).

Menurut Agung, pada tahap tersebut, produksi insulin dalam tubuh melebihi normal. Cara mengetahui kadar insulin tersebut, kata Agung, adalah dengan memeriksa kesehatan secara rutin.

“Jika sudah terdeteksi sejak dini, perbaikan gaya hidup dapat menunda terjadinya diabetes sampai 5-7 tahun,” ucapnya.

Jika tidak terdeteksi dengan cepat, orang akan memasuki tahap pre-diabetes, di mana kadar gula darah meningkat ke angka 100-125 mg/Dl. Pada tahap ini, kesehatan jantung dan pembuluh darah terancam.

“Biasanya komplikasinya membuat orang mudah kena serangan jantung dan stroke dari tahap ini,” kata Agung.

Jika sudah berlanjut hingga gula darah mencapai angka 400 mg/Dl, biasanya orang baru mulai melakukan pengobatan. “Pada tahap ini juga harus diperhatikan. Kalau beberapa obat tidak bisa mengobati, pakai saja suntik insulin,” kata Agung.

Sementara itu, ada pula orang yang berisiko terkena diabetes tipe 1 atau akibat faktor genetik. Hingga kini, belum diketahui penyebab dan cara menanggulangi diabetes tipe satu.

Namun, Agung memaparkan salah satu contoh gejala yang mungkin tak disadari dan perlu ditindaklanjuti.

“Gejalanya hanya ada hitam di leher atau ketiak seperti orang tidak mandi. Hitam-hitam itu walaupun sudah dibersihkan, tidak bisa hilang. Nama acanthosis nigrican,” ucap Agung.

Orang dengan penyakit tersebut, biasanya memiliki tubuh gemuk dan bergula darah tinggi. “Segera periksa ke dokter agar bisa ditangani lebih lanjut. Intinya mengobati diabetes itu harus deteksi awal dan intensifkan pengobatan segera. Jangan tunggu komplikasi,” kata Agung.

(CNN-Indonesia/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global