Kanker Lidah
Bagi Anda yang menderita sariawan tetapi tak kunjung sembuh selama dua minggu, harus waspada. Siapa tahu Anda terkena kanker lidah, gejala awalnya mirip dengan sariawan. Ada luka di lidah. Jika tidak segera ditangani, kematian bisa mengancam.
Prof. Dr. dr. I.B.Tjakra Wibawa Manuaba, M.P.H., Sp. B (K) Onk mengatakan, gejala awal kanker lidah mirip dengan sariawan. Namun, bedanya, ketika lidah diraba ada pengerasan di sekitar luka.
Sedangkan sariawan, luka terasa lunak. Pada sariawan, luka tempatnya berpindah-pindah, sedangkan pada kanker, luka pada tempat yang sama dan tidak kunjung sembuh.
Makin lama luka makin membesar, lama kelamaan ada benjolan mengeras seperti bunga kol. Kanker ini lebih banyak menyerang orang dewasa.
Lidah merupakan bagian dari rongga mulut, sehingga ada juga sebutan kanker rongga mulut yang dapat menyerang lidah, langit-langit, gusi, pipi, dasar mulut, ruang di belakang gigi.
Semua gejala awal seperti sariawan. Kemudian sekitar luka ada pengerasan. Ahli kanker RS Sanglah ini menyebutkan, penyebab kanker rongga mulut secara umum karena merokok, suka minum alkohol, kebersihan rongga mulut yang tidak terjaga, dan orang-orang yang memakai gigi palsu yang tidak baik.
Ada bagian gigi palsu yang menusuk rongga mulut atau gusi dan menyebabkan luka serta infeksi kronis.
Menurutnya, jika kanker lidah ditemukan sejak awal atau pada stadium rendah, dengan operasi yang benar dan tepat dan dilakukan dokter ahli kanker biasanya dapat disembuhkan.
Jarang ada kematian karena kanker lidah yang sudah ditemukan dalam stadium awal, ujarnya.
Sayangnya, kata Dokter Prima Medika Hospital ini, kanker lidah yang ditemukan dalam stadium akut tidak dapat dioperasi lagi.
Ada obat-obatan lain seperti kemoterapi dan radiasi tetapi hasilnya tetap tidak sebaik seperti operasi. Akibatnya, lidah bengkak, tidak bisa makan dan minum, sakitnya luar biasa. Pasien akan meninggal dengan mengenaskan.
Kematiannya bukan karena sel kanker menyebar kemana-mana tetapi lidah itu sendiri membengkak yang mengakibatkan pasien tidak bisa makan, jelasnya.
Untuk pencegahan awal, dengan rutin menjaga kesehatan rongga mulut, rajin gosok gigi dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi, sariawan dan kanker rongga mulut dapat dicegah.
Penyakit mematikan ini ditandai dengan sejumlah gejala. Diantaranya, munculnya bercak putih atau merah pada lidah, bentuknya sama seperti sariawan dan bisa ada di bagian mana saja dari lidah. Seiring berjalannya waktu, bercak tersebut akan semakin besar dan semakin keras.
Bagian tengah dari bercak berwarna putih atau merah ini biasanya lunak dan mudah berdarah, biasanya pendarahan terjadi karena adanya tekanan yang terlalu besar pada bagian yang terkena kanker saat makan, mengunyah, minum, atau menelan makanan. Inilah yang membedakan sariawan dengan gejala awal kanker lidah.
Terkadang gejala kanker lidah ini juga dibarengi dengan rasa sakit pada tenggorokan ketika digunakan untuk menelan makanan.
Lama kelamaan lidah dan mulut mengalami mati rasa. Terjadi perubahan pada suara, lidah menjadi sulit bergerak, dan pasien terkadang juga mengalami kesulitan membuka mulut.
Beberapa pasien yang mengalami kanker lidah terkadang juga mengalami sakit pada bagian telinga. Selain itu juga terdapat benjolan pada bagian belakang tenggorokan.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Dilansir doktersehat.com, solusi mencegah penyakit mematikan ini adalah dengan rajin menyikat gigi. Mengapa? Penyakit sariawan sering disebut penyakit ringan. Maka, tidak jarang, orang malas mengobatinya karena lama kelamaan akan hilang sendirinya. Walaupun dikatakan ringan, sariawan begitu menganggu saat makan. Bibir terasa perih, makanan tak enak, bahkan badan meriang.
Dalam bahasa kedokteran, sariawan disebut peradangan atau luka di daerah mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut) seperti permukaan dalam bibir, dalam pipi, gusi, lidah, dan daerah langit-langit.
Menurut drg. Nyoman Suardiasa sariawan dapat berupa luka yang kecil sampai dengan diameternya lebih besar. Ia menyebutkan ada banyak pencetus sariawan, trauma atau luka akibat tergigit, atau gigi palsu yang tidak pas.
Pencetus lain, alergi makanan seperti penyedap makanan dan alergi pemakaian obat-obatan gigi. Ketidakseimbangan hormon pun bisa berpengaruh misalnya gangguan menjelang menstruasi. Bahkan, stres juga bisa jadi pemicunya.
Penyuka burung perkutut dan kucing ini mengatakan, beberapa orang malah mendiamkan sariawan itu, dan akan sembuh sendiri. Namun, waktu sembuhnya akan lama.
Untuk pengobatan sariawan, biasanya dokter memberikan obat salep yang bisa dioleskan di daerah sariawan. Berkumur dengan obat kumur antiseptik juga cukup membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.
Obat kumur fungsinya untuk membunuh kuman di mulut. Kalau sariawannya berat apalagi sampai badan meriang mungkin perlu minum antibiotik, katanya.
Ia juga menyarankan minum air putih secukupnya, mengonsumsi vitamin C, dan banyak makan sayur dan buah-buahan. Dengan menjaga kebersihan rongga mulut dan rajin menggosok gigi dua kali sehari dan setelah makan, sariawan dapat dihindari.
Jangan lupa banyak makan sayur dan buah-buahan, saran dokter gigi Pop Medica Clinic ini. (*)
(Source)