Pakar gizi Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Prof Nur Indrawati Lipoeto menyarankan agar kita mengonsumsi makanan yang bervariasi dan berimbang selama Ramadan agar pola makan sehat tetap terjaga.
"Prinsip pola makan yang sehat itu berimbang dan bervariasi. Berimbang artinya antara karbohidrat, protein dan lemak harus dalam proporsi yang baik, sedangkan bervariasi tidak mengonsumsi makanan dengan jenis yang sama setiap harinya terutama untuk buah-buahan dan sayur-sayuran," jelasnya di Padang, Senin.
Ia menerangkan berimbang artinya karbohidrat yang banyak sekitar 60 persen, lemak seperempat atau 25 persen dan protein 15 persen, tidak boleh lemaknya yang banyak atau proteinnya yang kurang.
"Jadi, proporsi karbohidrat yang banyak itu yang disebut dengan berimbang," tambahnya.
Menurut dia, jika memakan sumber karbohidrat seperti nasi dan kentang setiap harinya tidak diganti dengan sumber karbohidrat yang lain itu tidak ada masalah.
"Begitu juga dengan sumber protein seperti ikan dan daging asal tidak merasa bosan memakannya juga tidak masalah, selama makanan tersebut berasal dari sumber protein dan karbohidrat yang baik," sebutnya.
Ia menerangkan makanan yang bervariasi terutama pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Pada buah dan sayur, sebutnya, terdapat vitamin dan mineral yang berfungsi memperlancar metabolisme tubuh.
"Kita jangan memakan sayur-sayuran dan buah-buahan yang sama setiap harinya, hal itu dikarenakan tubuh kita membutuhkan 60 sampai 70 jenis zat gizi dari vitamin dan mineral. Tidak semua sayur dan buah memiliki vitamin dan mineral yang lengkap, untuk itu kita harus makan bervariasi," ujarnya.
Untuk buah dan sayuran sebaiknya mengonsumsi lima porsi dalam seharinya. Kalau bisa beda-beda terdiri dari dua buah dan tiga sayur semakin banyak variasi semakin baik. Namun sebaiknya makan secukupnya dan tidak berlebihan.
"Misalnya salah satu jenis sayuran banyak memiliki vitamin A, tetapi kurang mengandung mineral, untuk itu kita harus makan sayur dan buah yang bervariasi," tambahnya.
Ia juga mengatakan ketika berbuka puasa dimulai dengan yang manis sesuai yang disunatkan nabi, hal itu karena ketika berpuasa kadar gula dalam darah rendah karena seharian tidak makan.
"Terutama berasal dari buah-buahan seperti kurma dan semangka, tidak perlu harus sirup ataupun minuman yang mengandung gula berlebih," katanya.
Ia menambahkan saat sahur harus memakan makanan yang bervaraasi dan seimbang, agar daya tahan tubuh saat berpuasa tetap terjaga, serta yang terpenting adalah air.
"Minum air putih secukupnya sehingga tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan ketika berpuasa," jelasnya.
Ia juga berharap agar masyarakat dapat memilih makanan yang sehat untuk diri sendiri, tidak makan berlebihan, serta mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT.
(Liputan-6/Portal-CBN/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)