Setiap pasangan yang baru menikah pasti mendambakan hadirnya seorang bayi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Ketika Tuhan memberikan anugerah terbesarnya yaitu janin dalam kandungan, seorang calon ibu akan merasakan kebahagiaan sekaligus stres.
Stres juga sering dialami oleh wanita yang tengah hamil. Psikolog Ajeng Raviando mengatakan, stres selama hamil itu normal.
"Wanita hamil mengalami percampuran emosi. Kalau hamilnya senang, jadinya senang karena memang selama hamil dibawa senang," kata Ajeng.
Perubahan psikologis pada trimester pertama kehamilan menurut Ajeng adalah kecemasan tentang kesehatan janin. Kehamilan merupakan siklus pengalaman yang terus berkembang.
"Kehamilan adalah saat dimana Anda dan pasangan harus menghadapi ketakutan dan harapan menjadi orang tua. Menjadi calon orang tua menyebabkan perubahan psikologis," tuturnya.
Menurut Ajeng, layaknya kehamilan, stres saat hamil juga terbagi dalam tiga siklus. Jika trimester pertama calon ibu akan stres karena takut akan keguguran, trimester kedua sudah mulai membandingkan antara kehamilan diri sendiri dengan ibu hamil yang lain. Ini memicu stres berlebih pada ibu hamil.
"Trimester tiga ibu hamil sibuk mengurusi kelahiran. Kecemasan baru muncul yakni pikiran takut melahirkan terutama bagi yang baru pertama kali mengandung," kata Ajeng.
Ajeng menambahkan, kunci bebas stres saat hamil adalah memilih untuk bahagia, berpikir positif dan memiliki pasangan yang sangat mendukung selama kehamilan.
Kutipan Tulisan: metrotvnews.com