Temulawak
Temulawak, jinten, hingga kayu manis barangkali sudah tak asing di telinga. Tanaman herbal ini sangat mudah didapatkan di Indonesia. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui manfaat tanaman tersebut bagi kesehatan. Mungkin saat ini hanya segelintir orang yang masih mengonsumsinya.
Homeopath dan Praktisi Kesehatan Natural, Tjok Gde Kerthyasa, BHSc (Hom.), ADHom mengatakan, dalam satu tanaman herbal biasanya terdapat lebih dari satu manfaat bagi tubuh.
"Kelebihan herbal, yaitu tidak hanya satu fungsi saja. Senyawa dalam obat herbal masih utuh. Jadi, senyawa aktif dalam bentuk alami lebih mudah sinkronis dengan sistem metabolisme tubuh," kata Tjok Gde dalam diskusi di Pabrik Deltomed Laboratories, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (26/20/2016).
Dari ratusan tanaman herbal yang sudah diteliti manfaatnya, berikut ini empat di antaranya.
1. Temulawak
Temulawak dikenal sebagai pelindung hati atau hepatoprotektor. Bagian tanaman yang digunakan biasanya adalah rimpang atau batang yang menjalar ke bawah tanah.
Seperti ditulis dalam buku "100 Top Tanaman Obat Indonesia" yang dipublikasikan Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Kementerian Kesehatan, rimpang temulawak mengandung kurkumin, xanthorizol, dan minyakk atsiri.
Selain mencegah penyakit hati, rebusan rimpang temulawak dapat meningkatkan empedu, sekaligus menurunkan Kolesterol dan trigliserida.
"Banyak orang punya masalah toksisitas di liver karena gaya hidup, stres, juga pola makan, cocok konsumsi temulawak," kata Tjok Gde.
Temulawak juga dipercaya dapat meredakan nyeri sendi, anti-peradangan, obat pencahar, hingga melancarkan produksi ASI.
2. Meniran
Meniran termasuk tanaman liar yang banyak ditemukan di ladang, tanah berbatu, dan hutan lembab. Ekstrak meniran telah teruji secara klinis sebagai imunomodulator atau meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam akar dan daun meniran ternyata banyak mengandung senyawa flavonoid. Secara empirik, meniran digunakan untuk membantu mengobati malaria, meluruhkan batu ginjal, sariawan, hingga meredakan infeksi atau radang kandung kemih dan saluran kencing.
3. Jinten Hitam
Seperti meniran, jinten hitam lebih banyak digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Seperti dikutip dari publikasi Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Kementerian Kesehatan, jinten hitam mengandung miristat, miristoleat, pamitoleat, margarat, linoleat, behenat, hingga asam lignoserat.
"Jinten hitam untuk imunitas orang-orang yang sering kena tifus. Bagus sekali juga untuk mengobati infeksi pencernaan," kata Tjok Gde.
Jinten hitam juga bersifat antivirus, antikanker, dan antioksidan tinggi. Tjok Gde mengatakan, fungsi lainnya yaitu, membantu melindungi sistem pernapasan, meningkatkan fungsi otak, membantu mengatasi insomnia, hingga melindungi tubuh dari efek stres.
4. Kayu Manis
Kayu sudah sangat populer sebagai rempah-rempat atau digunakan sebagai bumbu masak. Bahan yang digunakan adalah kulit batang kayu karena mengandung trans-cynamaldehide.
Kayu manis selama ini dikenal untuk membantu menyeimbangkan kadar gula darah bagi pasien diabetes. Selain itu, dipercaya dapat menurunkan Kolesterol, tekanan darah tinggi, melancarkan sirkulasi darah, dan menghangatkan badan.
Melihat khasiat yang menakjubkan ini seharusnya masyarakat bisa memanfaatkan tanaman herbal dengan baik.
Akan tetapi, hati-hati jika membeli produk obat herbal yang ilegal karena tidak dapat dipastikan bagaimana proses pembuatannya dan khawatir terdapat campuran bahan kimia.
(Kompas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)