Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah kita sebenarnya mempunyai benih-benih kebaikan? Mengapa ada orang yang suka menolong orang lain, tapi ada juga yang sangat jahat?
Psikolog Ratih Ibrahim menjawab semua itu. Menurutnya, benih kebaikan sudah ada sejak Anda masih di dalam rahim, kemudian lahir dan tumbuh dididik oleh orang tua untuk selalu berbuat baik.
“Jadi yang namanya benih kebaikan itu adalah nilai-nilai luhur yang ditanamkan pada diri seseorang sejak ia masih kecil banget,” kata Ratih Ibrahim dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/8).
Namun, tidak semua orang dapat menumbuhkan benih kebaikan tersebut hingga dewasa. Kuncinya adalah pemupukan. Benih kebaikan tak akan tumbuh dengan sendirinya jika Anda tak membiasakan diri untuk merawat dan menjaga benih tersebut.
Bila dipupuk dengan baik, benih kebaikan kemudian akan terus tumbuh dan membuat seseorang selalu ingin menolong. Dan ternyata, menolong orang lain juga bisa membuat si penolongnya menjadi lebih sehat. Mengapa bisa begitu?
“Waktu kita melayani orang lain ternyata pada saat bersamaan kita juga melayani diri kita. Akan ada perasaan ‘pada saat saya menolong orang yang sebenarnya saya tolong adalah diri saya'” kata Ratih.
Tak hanya kualitas diri, menurut Ratih saat Anda menolong orang lain Anda juga akan mendapatkan relasi yang berguna bagi kesehatan.
“Pada saat bersamaan kita juga membangun relasi. Makhluk hidup adalah makhluk sosial, manusia apalagi. Jadi pada saat manusia terhubung dengan manusia lain dan menjalin hubungan yang sehat, saya jamin Anda akan mendapatkan jiwa yang sehat,” ujarnya.
Namun, jika Anda menutup diri terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain, jiwa Anda akan terganggu. “Kenapa kalau kita menarik diri dan pada saat kita sendirian kesehatan jiwa kita terganggu, karena pada saat kita menutup ruang dari makhluk hidup lain apalagi terhadap manusia lain, sudah dipastikan jiwa kita akan sakit.”
Jadi terhubung dengan orang lain akan membuat Anda menjadi semakin sehat dan kemudian ketika Anda membantu orang lain dengan suka rela juga akan membuat Anda menjadi semakin ahli dan terampil terhadap bidang yang sedang dikerjakan.
“Kita akan belajar dan akan terus belajar sesuatu baru dan tentu saja baik untuk pikiran karena kita akan senantiasa menjadi aktif dan selalu terstimulasi,” katanya menjelaskan. “Dan itu membuat pikiran aktif dan hati sehat. Dan tentu itu meningkatkan kesehatan.”
(Mahdi-News/ABNS)
