Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » Metro TV: Mencicipi Blengong Goreng, Kuliner Khas Tegal

Metro TV: Mencicipi Blengong Goreng, Kuliner Khas Tegal

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Minggu, 14 Juni 2015


Tegal: Jika anda melintas di jalur utama pantura Brebes atau Tegal, Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan Brebes-Tegal, jangan lupa mampir di kawasan Kaligangsa. Di sana ada kuliner blengong goreng.

Blengong goreng merupakan daging hewan dari perkawinan silang bebek dan itik, sehingga menghasilkan hewan yang disebut blengong yang dagingnya mempunyai cita rasa lezat.

Sebenarnya, jenis masakan ini telah dikonsumsi oleh masyarakat Tegal-Brebes sejak puluhan  tahun silam. Blengong biasanya diolah dalam bentuk blengong bakar atau blengong gulai yang disuguhkan bersama kupat atau biasa disebut kupat blengong.

Seiring kemajuan zaman, blongong kini memiliki variasi yaitu blengong goreng. Hidangan ini layaknya ayam goreng atau bebek goreng.

"Blengong  merupakan hewan hasil perkawinan bebek dan itik, sehingga memunculkan unggas baru bernama blengong, yang hanya bisa dijumpai di Brebes dan Tegal. Dagingnya yang empuk dibandingkan bebek. Citarasa blenong juga khas," ucap H. A Ghautsun, salah satu tokoh maysarakat Tegal yang juga penikmat daging blengong, saat ditemui Metrotvnews.com di Warung Makan Blengong Desa kaligangsa Wetan Kota Tegal.


Masakan Blengong saat ini diolah dengan menu modern, namun tetap dengan bumbu yang merupakan resep turun temurun warisan leluhur.

Metrotvnews.com berkesempatan mencicipi blengong goreng olahan warga Kaligangsa Tegal. Dan memang, rasanya tiada banding. Selain gurih, dagingnya empuk sekali. Bagi orang tua yang giginya sudah ompong akan dengan mudah menyantapnya. Tak heran jika penggemar kuliner ini dari beragam kalangan dan usia.

Bumbu yang digunakan untuk mengolah blengong goreng  sama seperti masakan pada umumnya, yaitu cabai rawit, cabai merah, garam, terasi, serta bumbu lainnya.


Yang membedakan adalah proses pengolahannya. Setelah dipotong, daging blengong disiram air panas. Kemudian, blengong disiram gula santan sehingga bumbu akan makin meresap.

Langkah berikutnya, daging direbus dengan bumbu selama satu jam lebih. Baru kemudian digoreng.

Blengong yang sudah digoreng disajikan dengan sayur-sayuran mentah berupa mentimun, kubis, dan daun kemangi.

Kuliner ini makin nikmat bila disantap dengan sambal khas, sambal glower dengan tingkat kepedesan sesuai permintaan konsumen.

"Ada juga sambal bledek yang rasa pedasnya selangit," kata Ratini (53), salah satu pemilik warung blengong goreng di kawasan Kaligangsa Wetan, Kota Tegal.

Hal unik lainnya dari kuliner ini adalah para pedagang tak mau mendirikan warung di pinggir jalan utama. Mereka menjajakan hidangan di dalam perkampungan, masuk ke gang kecil, bahkan di tepi sawah. Untuk menikmati masakan ini, konsumen harus berjalan kaki menyusuri perkampungan atau pematang sawah.

Soal harga, relatif murah. Konsumen cukup merogoh kocek Rp9 ribu hingga Rp12 ribu untuk setiap potong blengong goreng.

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global