Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » MUSEUM SEKOLAH SLAWI

MUSEUM SEKOLAH SLAWI

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Selasa, 16 Juni 2015



Apakah Itu Museum? 
Secara teoritis, museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, dan terbuka untuk umum. Tugas museum adalah memperoleh, merawat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi.

Secara hukum, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia, alam, dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Mencermati peraturan ini, keberadaan museum sangat penting, bukan?

Dalam menjalankan aktivitasnya, museum mengutamakan dan mementingkan penampilan koleksi yang dimilikinya. Setiap koleksi merupakan bagian integral dari kebudayaan dan sumber ilmiah. Museum sendiri dapat didirikan oleh instansi pemerintah, yayasan, atau badan usaha yang dibentuk berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Misalnya, surat keputusan bagi museum pemerintah dan akte notaris bagi museum swasta. Bila seseorang secara pribadi ingin mendirikan museum, maka terlebih dulu harus membentuk yayasan.

Museum Sekolah Slawi
Bagi saya (penulis-red.), dalam konteks pembanguna sumber daya manusia, keberadaan museum sekolah Slawi sangat vital. Museum ini dapat dijadikan ruang multifungsi; pendidikan, rekreasi, bersantai, bercengkrama, atau perpustakaan.

Keberadaan museum sekolah Slawi ditandai dengan papan nama yang tertulis dalam sebuah tembok keramik warna merah marun berukuran 2x2 meter yang terletak di depan museum, dekat dengan jalan raya. Setiap pengguna jalan akan mudah membaca dan mengenali museum ini.

Gedung museum sekolah Slawi cukup besar; terdiri satu bangunan besar yang dibagi dalam tiga ruangan besar, dua di depan (satu atap) dan satu di belakang. Di ruangan depan pertama, tersimpan benda-benda sekolah, seperti seragam sekolah, pakaian pramuka, dan topi. Ada juga foto-foto tokoh pendidikan seperti Ki hajar Dewantara, sejarah pendidikan sekolah, semboyan dan kata-kata mutiara pendidikan.

Ruangan depan kedua tersimpan beberapa fosil binatang dan manusia purba yang ditemukan di Semedo, beberapa keris, dan benda pusaka peninggalan kerajaan yang pernah ada di Tegal. Benda-benda tersebut disusun rapi dalam sebuah almari kaca transparan. Setiap pengunjung dapat melihat dengan jelas. Jika ingin memotret juga diperbolehkan. Konon, pada waktu-waktu tertentu, benda-benda keris tersebut dimandikan dalam sebuah ritual (jamasan).

Ruangan ketiga terletak di belakang, terpisah dari dari dua ruang depan. Di antara ketiganya dipisahkan oleh teras sebesar 3 meter. Ruangan ketiga ini kini masih kosong. Saat ini hanya diisi oleh beberapa lemari kaca yang rencananya digunakan untuk menyimpan fosil-fosil yang ditemukan di Semedo. Lemari-lemari itu rencananya akan diletakkan di museum Semedo yang baru akan didirikan pada tahun 2014.

Dari ketiga ruangan tersebut, hanya dua ruangan di depan yang bersih dan rapi. Petugas kebersihan dan penjaga museum, Pak Atmo dan Mas Pri Cahyono selalu membersihkannya setiap hari. Menyapu, mengepel, mengelap kaca-kaca almari koleksi, koleksinya sendiri, juga meja kursinya. Saya sendiri merasa nyaman saat masuk di kedua ruangan tersebut. Angin juga bebas leluasa masuk jika pintu museum dibuka.
Museum ini juga dilengkapi satu kamar toilet yang terletak di sisi selatan bangunan. Namun banyaknya fasilitas yang ada masih perlu mendapat perhatian semua pihak.

Berharap
Museum ini dibuka setiap hari, dari jam 08.00-12.00 WIB. Menurutku, ini merupakan upaya untuk menunjukkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap keberadaan museum ini, bahwa keberadaan museum sekolah Slawi ini penting. Jika museum ini dikelola dan dikembangkan dengan baik, pasti para siswa didik dan masyarakat akan datang dan mencari ilmu di museum ini. Misalnya, kedepan museum ini dapat dilengkapi dengan perpustakaan, layanan internet, kantin, ruang baca yang nyaman dan aman, penjaga dan pelayanan yang prima, serta sarana dan prasarana yang memadai.


Gedungnya yang cukup besar masih memerlukan renovasi di sana-sini. Ruangnya dibuat lebih nyaman, parkir dibangun dengan aman, dan dikelola oleh petugas yang profesional. Guna menarik minat pengunjung, bisa juga kiranya dibuat kegiatan-kegiatan tertentu di museum ini, misalnya lomba melukis, musik, cerdas cermat, atau lomba desain pakaian tingkat SMP atau SMU sederajat. Pada prinsipnya, museum harus dibuat ramai dengan beragam kegiatan pendidikan dan hiburan yang membuat masyarakat menyintai museum.

Saya mencermati, tidak banyak museum sekolah di kota-kota lain. Tentu saja ini menjadi kesempatan pemerintah daerah Kabupaten Slawi serta pihak-pihak yang terkait untuk membuat museum sekolah ini menjadi satu-satunya museum sekolah yang terbaik dan menjadi rujukan daerah-daerah lain. Setelah nanti sarana dan prasarana museum terwujud dengan memadai, ke depan perlu direkrut orang-orang professional untuk mengelola museum dengan baik. Saya yakin, jika ini dilakukan, anak-anak sekolah akan mulai berpaling ke museum ini daripada menghabiskan waktunya di mall atau warung internet.

Namun demikian, pengelolaan lebih penting daripada sarana dan prasarana itu sendiri. Tanpa pengelolaan yang baik, museum hanya akan menjadi ruang penyimpan koleksi. Jika kita mau belajar, sudah banyak museum yang sepi pengunjung dan lama-lama tutup karena pengelolaan yang amburadul. Oleh karena itu, semua pihak yang terkait perlu bergandengan tangan untuk mewujudkan museum sekolah Slawi menjadi ruang belajar alternatif yang menyenangkan selain sekolah dan keluarga.

Penulis : Yusuf Efendi, Pamong Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Kebudayaan di Kabupaten Tegal

Sumber: http://www.disparbud.tegalkab.go.id

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global