Selasa, 15 April 2025
Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » , » Awas! Terlalu Sering Nahan Kentut Bisa Picu Cepirit dan Gangguan Lainnya

Awas! Terlalu Sering Nahan Kentut Bisa Picu Cepirit dan Gangguan Lainnya

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Senin, 15 Juni 2015


Meski kentut sembarangan sering dianggap tidak sopan, menahan kentut juga tidak dianjurkan dengan alasan kesehatan. Berbagai risiko kesehatan mengintai jika terlalu sering melawan hasrat alamiah untuk membuang gas pencernaan.

Dikisahkan, seorang penguasa Romawi Kuno yakni Kaisar Claudius pernah membuat peraturan yang melegalkan kentut di tempat umum. Pertimbangannya tidak lain karena menurut para ilmuwan pada masa itu, terlalu sering menahan kentut bisa mengganggu kesehatan.

Bagaimana dengan pendapat para ilmuwan masa kini? Berikut ini berbagai risiko kesehatan yang mengintai saat seseorang terlalu sering menahan-nahan keluarnya gas berbau tidak sedap tersebut, seperti yang dikutip dari detik.com

1. Cepirit
Akumulasi gas hidrogen sulfida akan terjadi ketika seseorang menahan kentut terlalu lama. Unsur belerang atau sulfur yang menumpuk akan membuat bau kentut semakin tidak sedap, apalagi jika disertai dengan cepirit atau keluarnya sedikit ampas tinja. Insiden cepirit lazim dialami orang-orang dengan gangguan pencernaan, yang karena sesuatu dan lain hal terpaksa harus menahan kentut.

2. Kembung, begah, hingga sakit kepala
Rasa tidak nyaman adalah keluhan utama saat menahan kentut. Akumulasi gas akan meningkatkan tekanan di dalam saluran pencernaan, sehingga perut terasa begah dan kembung. Pada kondisi yang lebih ekstrem, keluhan tersebut bisa memicu sakit kepala. Entah berhubungan langsung, maupun karena frustrasi tidak bebas melampiaskan hasratnya.

3. Infeksi diverticulosis
Tekanan yang meningkat di dalam saluran pencernaan tidak hanya memicu rasa begah. Pada kasus yang ekstrem, tekanan tersebut bisa memicu terbentuknya kantung-kantung pada dinding usus yang disebut dicertucula. Kantung-kantung tersebut bisa terinfeksi kuman dan menyebabkan diverticulosis.

4. Ada risiko keracunan gas
Dr Michael D Levitt, seorang ahli pencernaan dari Minneapolis Veterans Affairs Medical Center mengatakan bahwa menahan kentut bisa meningkatkan risiko keracunan gas. Kentut merupakan campuran berbagai macam gas, termasuk di antaranya methan yang pada kadar tertentu bisa bersifat racun.
Makin lama ditahan, gas-gas beracun tersebut makin terakumulasi dan berisiko terserap kembali ke dalam tubuh. Namun di kalangan dokter, teori ini masih diperdebatkan.

5. Ambeien
Bagi yang mempunyai riwayat ambeien atau haemorrhoid, atau disebut juga wasir, menahan kentut bisa memicu kekambuhan. Bukan karena kandungan gas beracun di dalamnya, melainkan karena gerakan yang dilakukan untuk menahan dubur agar tetap tertutup dan tidak bisa dilalui oleh gas kentut. Saat menahan kentut, biasanya otot-otot di sekitar dubur menegang dan kondisi tersebut bisa memicu pelebaran pembuluh darah di daerah yang rawan wasir.

(Sumber: Terselubung)

SHARE :
Angkasa News Agency Global
Index »

WAWANCARA

Index »

WAWANCARA

Index »

ALQURAN

Index »

AL QURAN

Index »

PEMBAHASAN

Index »

PEMBAHASAN

Index »

KESEHATAN

Index »

KESEHATAN

Index »

MASJID

Index »

MASJID

Index »

ALBUM GALERI

Index »

ALBUM GALERI

Index »

TOKOH

Index »

TOKOH

Index »

KUNO

Index »

KUNO

Index »

NAHJUL BALAGHAH

Index »

HADIS

Index »

FILSAFAT - IRFAN ISLAM - TASAWUF

Index »

BIMBINGAN PENDIDIKAN

Index »

KULINER

Index »

GAYA HIDUP

Index »

KELUARGA

Index »

KHUSUS ANAK

Index »

LIFESTYLE

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

MAKAM SUCI

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

DATA

Index »

ISI TALMUD

Index »

TOKOH YAHUDI

  • Daftar Tokoh Yahudi Asia

    22 December 2017
    Sejak lama sekali sejumlah komunitas Yahudi telah berdiri di berbagai bagi...
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global