Bagi atlet olahraga profesional, seks dianggap besar pengaruhnya pada performa saat bertanding. Bahkan ada yang diminta puasa bercinta oleh pelatihnya saat sedang menghadapi pertandingan.
Namun penelitian terbaru di jurnal Frontiers in Physiology membuktikan bahwa aktivitas seksual tidak mengurangi performa atlet saat bertanding. Bahkan pada seorang pelari maraton, seks pada malam sebelum bertanding justru meningkatkan performa.
"Faktanya, asal tidak dilakukan 2 jam sebelumnya, bukti-bukti sebenarnya menunjukkan bahwa aktivitas seksual mungkin punya manfaat pada performa olahraga," kata Laura Stefani dari University of Florence yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily, Rabu (5/10/2016).
Di sisi lain, larangan bercinta sebelum bertanding memang benar-benar terjadi. Di antaranya dalam gelaran Piala Dunia 2014, saat pelatih timnas sepakbola Meksiko membatasi aktivitas seksual anak-anak asuhnya dengan alasan agar lebih fokus dalam mempersiapkan diri.
Demikian juga di Ghana, legenda sepakbola Malik Jabir menuding seks sebagai penyebab merosotnya performa timnas negaranya. Ia menyebut para pemain terlalu sering bercinta sehingga kurang istirahat, lalu mudah lelah saat berlaga selama 90 menit di atas lapangan.
(Science-Daily/Detik-Health/Portal-CBNS/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)