Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Entri yang Diunggulkan

8 Masalah Kesehatan Yang Muncul Dari Ruang Ber-AC

Berada di ruangan AC memang menyejukkan. Udara di luar yang sangat terik akan segera tergantikan dengan dinginnya ruangan. Namun kenyama...

Home » » Siswa MAN 2 Model Pekanbaru, Olah Air Kelapa Jadi Bioetanol Gel

Siswa MAN 2 Model Pekanbaru, Olah Air Kelapa Jadi Bioetanol Gel

Posted by Hari Hari Sehat Bersama on Senin, 15 Juni 2015



Bagi pedagang santan, air kelapa merupakan limbah yang harus dibuang. Namun bagi tiga siswa MAN 2 Model Pekanbaru, Rais Mustafa, M Furqon Aztin S dan Nur Arifah Yusfika, limbah ini menjadi bahan baku bioetanol gel.

Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dibuat memanfaatkan limbah berglukosa. Namun selama ini bioetanol lebih dikenal berbentuk cair.

"Dengan mengubahnya menjadi gel, bioetanol menjadi lebih mudah disimpan. Beda bila berbentuk cair, akan mudah tumpah dan menguap," ujar Rais, Senin (15/6/2015).

Proses pengolahan menjadi bioetanol gel ini, lanjutnya tergolong sederhana. Air kelapa yang dimanfaatkan adalah air kelapa tua yang selama ini dibuang pedagang.

Sebelum diolah, air kelapa melewati proses fermentasi selama 1x24 jam. Usai fermentasi, dilakukan destilasi untuk memisahkan air dengan etanol. Setelah etanol terkumpul ditambahkan beberapa bahan untuk mengubahnya menjadi gel.
"Hanya butuh beberapa jam saja untuk mengubahnya jadi gel," kata Rais.

Berdasarkan pengujian, menurut Furqon, sebanyak 200 gram bioetanol gel ini setara dengan satu liter minyak tanah. Untuk menghasilkan 200 gram bioetanol ini menggunakan 1,8 liter bioetanol cair.

Ide awal membuat bioetanol gel ini lanjutnya melihat bahan bakar yang semakin langka. Sementara bahan bakar fosil yang selama ini digunakan tidak bisa diperbarui.

Bioetanol merupakan solusi karena bahan untuk membuatnya tergolong banyak. Tidak saja air kelapa tapi juga limbah lainnya yang mengandung glukosa.

Selain itu, Indonesia merupakan penghasil kelapa dengan limbah air kelapa sekitar 780 juta liter pertahun yang tidak termanfaatkan.
"Kami berasumsi selain menjadi nata de coco, apalagi yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Penerapan bioetanol gel ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Termasuk kebutuhan rumahan. Hasil karya siswa ini akan diikutkan dalam kompetisi sains madrasah se Indonesia di Palembang.

Menurut guru pembimbing, Irdaningsih, penelitian ini sudah bisa diaplikasikan langsung. Dengan bentuk gel, bioetanol ini lebih mudah digunakan dan dibawa. Diantara pemanfaatan adalah sebagai pemanas makanan saat pesta hingga pengganti parafin yang biasa digunakan saat kemping.

Berbeda dengan bahan bakar biasa, bioetanol gel ini memiliki emisi cahaya yang tidak mengeluarkan zat bahaya saat dibakar. Cara penggunaannya cukup sederhana. Gel bisa dibakar langsung sehingga menimbulkan api yang bisa dimanfaatkan. (*)

(Sumber: tribunnews.com)

SHARE :
Angkasa News Agency Global
 
Copyright © 2018 Hari Hari Sehat Bersama. All Rights Reserved. Powered by Angkasa News Agency Global