Pola hidup makan sehat memang sudah seharusnya menjadi bagian hidup masa kini. Adanya tren makanan sehat menunjukkan bahwa masyarakat memang sudah mulai memperhatikan asupan makan yang bergizi.
Bagi Anda yang ingin menjalani pola hidup sehat di tahun 2016, berikut beberapa tren yang mungkin bisa membantu Anda menjadi semakin sehat.
1. Makan dalam mangkok
Tren ini bermula dari fotografi makanan smoothie dalam mangkok yang populer di media sosial Instagram. Kini saat sarapan, makan siang, hingga makan malam menggunakan tempat makan tersebut dengan berbagai variasi seperti mangkok makro, mangkok mikro, mangkok gandum, mangkok vegan, dan masih banyak lagi. Bahkan tahun ini ada buku masak berjudul Bowl karangan Lukas Volger, seorang penulis foodie.
Tren asli ini berasal dari Barat, yaitu Cafe Gratitude yang menyajikan sebuah makanan vegan ala California dalam mangkok. Tren itu pun menyebar dengan luas, Sweetgreen menyajikan menu makan siang sehat untuk anak dalam bentuk mangkok seukuran tangan dan Edibol di Los Angeles menyediakan menu yang bisa dibawa pulang dengan konsep yang serupa.
Selain tampilan luar, ternyata makanan mangkok juga memiliki hal yang berguna dalam hal kesehatan. Kontrol porsi protein, gandum dan sayuran yang menggunakan ukuran mangko ternyata sempurna. Ada juga yang berpendapat bahwa ini hanyalah cara sehat yang Amerika inginkan saat ini. “Ada sesuatu yang membuat nyaman dalam tempat penyajian ini, sesuatu yang bagus tentang makanan di dalamnya,” ujar Volger.
2. Rumput laut
Tanaman laut ini memiliki banyak nutrisi, berguna bagi kesehatan kulit, dan berkhasiat kuat dalam menghadapi perubahan musim.
“Rumput laut adalah tumbuhan dengan gizi padat terbaik di planet, memiliki semua kases untuk nutris di dalam laut, sehingga sangat kaya akan mineral,” ujar Fiona Houston, CEO dan pendiri Mara Seaweed di Skotlandia. “Pabrik menggunakan rumput laut sebagai pilihan sehat pengganti garam dalam proses masak,” tambah Jane McKenzie, Ph. D, seorang ahli nutrisi dan makanan di Queen Margaret University.
Zat bioaktif dari rumput laut menghasilkan sesuatu yang fungsional dan bermanfaat di tingkat seluler, memberi kontribusi pada kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
3. Matcha
Teh hijau Jepang yang berbentuk bubuk dan dicampur dengan air ini menjadi minuman favorit di kedai kopi manapun. “Kami mengalami pertumbuhan penjualan hingga dua digit tahun lalu dalam Organic Imperial Grade Matcha,” ujar Naoko Tsunoda, pemimpin bagian pengembangan teh Teavana.
Tempat nongkrong favorit di New York tak hanya menyajikan matcha sebagai minumuan, tapi juga makanan penutup dan menu brunch. Tak heran bila nanti teh hijau yang kaya antioksidan ini akan muncul dalam bentuk lain, entah kosmetik atau mesin matcha.
4. Adaptogen
Adaptogen adalah sejenis rempah yang dapat membantu tubuh beradaptasi terhadap stres dan menanganinya dengan cara yang sehat (tanpa membuat kelelahan). Ramuan ini menarik perhatian beberapa pihak seperti dokter Frank Lipman, M. D., ahli jus Lianna Sugarman dan Amanda Chantal Bacon, hingga merek kecantikan.
“Adaptogen membantu tubuh beradaptasi pada kebutuhan spesifik. Tak ada makanan yang bisa seperti ini.” ujar Lipman, yang sudah memberikan resep adaptogenik herbal pada pasiennya.
Adaptogen terdiri dari bahan-bahan seperti moringa, Ashwagandha, mathca, dan ginseng, dan makanan sehat lainnya.
5. Susu kacang
Masyarakat saat ini lebih senang mengonsumsi susu yang alami dan bebas emulsifier yang merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan proses pembuatan makanan. “Alternatif susu yang lebih baik telah ada, tidak perlu dibekukan dan harus stabil, dan bebas dari bahan tertentu. Masyarakat akan memilih itu,” ujar Elly Tuesdell seorang pembeli lokal di Whole Foods.
Sebuah merek susu OMilk telah membuat inovasi dengan menyajikan susu dengan campuran mete, kacang kenari, kacang Macadamia, kacang Brazil, bahkan kacang pistasi. Kafe lain pun memasukkan minuman ini dalam menu mereka, menyajikan susu kacang, bahkan NotMilk dan Can Can Nut menyajikannya dalam bentuk botol kecil. “Kami sudah melakukan ini sejak enam bulan yang lalu,” ujar Carolyn Flood, pendiri NotMilk.
(Metro-TV-News/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)