Ketika anak alami gejala batuk, kebanyakan orangtua akan lekas khawatir dan melakukan berbagai cara saat batuk tak terhentikan. Tapi batuk bukan penyakit dan harus dimusuhi atau ditakuti.
Menurut dr Melanie Iskandar SpA, dalam acara bertajuk "Happy Kids Healthy Mom" oleh Tabloid Mom & Kiddy, batuk bukanlah penyakit, melainkan gejala suatu kondisi yang memiliki penyebab tertentu.
"Batuk jangan dianggap musuh, tapi teman yang mengingatkan. Batuk itu bisa kasih tahu kita kalau ada benda asing di dalam tubuh yang harus dikeluarkan atau kondisi tertentu yang harus ditangani," papar dr Melanie, di RSU Bunda Medika, Cikini Jakarta, Sabtu (3/12/2016).
Gejala batuk bisa menandakan adanya infeksi (bakteri atau virus), alergi, atau kondisi kesehatan lain, seperti asam lambung naik atau asam refluks hingga masalah jantung bawaan yang bisa dideteksi sejak awal setelah lelahiran anak.
"Infeksi virus atau bakteri terjadi ketika kuman masuk ke saluran pernapasan atau mulut sehingga tubuh memproduksi lendir dan merangsang reflek batuk yang ada di saluran napas," jelasnya.
Menurut dokter, batuk yang tidak diikuti dengan gejala serius biasanya akan sembuh sendiri dalam beberapa waktu. Gejala serius seperti sesak napas, dehidrasi, gejala alergi lain, muka pucat atau biru, batuk berdarah, dan lainnya harus segera diperiksakan di dokter jika menyertai batuk.
"Batuk yang umum jarang mengindikasikan penyakit serius dan bisa sembuh sendiri. Tapi tidak seperti sulap sembuhnya. Ada yang dua tiga hari sembuh, ada yang butuh waktu tiga tapi lalu sembuh sendiri. Jadi kalau anak batuk, coba cari dulu penyebabnya lalu rawat di rumah dengan langkah sederhana baru bawa ke dokter kalau memang mengkhawatirkan," pesan dr Melanie.
(Oke-Zone/Portal-CBN/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)