Mengeluarkan keringat merupakan hal yang normal dialami setiap manusia. Namun, jika sering mengeluarkan keringat terlalu banyak, padahal sedang tidak melakukan aktivitas fisik, bisa jadi merupakan tanda-tanda adanya suatu penyakit.
Keringat berlebihan atau dikenal dengan hiperhidrosis juga mungkin terjadi karena terlalu aktifnya kelenjar keringat. Di samping itu, menurut National Institutes of Health, ada empat penyakit yang dapat menyebabkan keringat berlebihan.
1. Diabetes
Menurut Healthline, orang dengan neuropati otonom diabetik lebih mungkin mengalami gejala keringat berlebih. Namun, ini bukan gejala khas diabetes pada umumnya.
Keluarnya keringat pada orang dengan tipe diabetes ini juga berbeda dengan hiperhidrosis. Pada pasien diabetes ini, keringat berlebih umumnya terkonsentrasi di daerah wajah, kulit kepala, dan leher.
2. Serangan jantung
TIba-tiba berkeringat dan muncul rasa tidak nyaman di dada, lengan, leher, atau rahang bisa jadi salah satu tanda-tanda serangan jantung.
Sebuah studi tahun 2005 oleh University of Illinois di Chicago menyatakan, berkeringat secara tiba-tiba bahkan bisa menjadi variabel kunci sebagai tanda serangan jantung.
3. Menopause
Menurut laporan ABC News, sekitar 75 persen wanita pada masa menopause mengalami hot flashes atau rasa panas hingga berkeringat. Hot flashes bisa kapan saja terjadi mulai dari yang ringan hinga berat
4. Gangguan kecemasan
Berkeringat adalah gejala dari gangguan kecemasan sosial dan gangguan panik. Menurut National Institute of Mental Health, gangguan ini umumnya diatasi dengan psikoterapi, obat-obatan, atau bisa dengan kombinasi keduanya.
(National-Institutes-of-Health/Kompas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)