Posisikan berdiri bayi setelah makan atau minum. (foto: nourishbaby.com.au)
Metrotvnews.com, Jakarta: Gumoh biasanya terjadi setelah bayi selesai minum susu. Ini bisa jadi tanda bahwa bayi kekenyangan atau gumoh saat bersendawa. Meskipun bukan hal yang berbahaya, masih banyak orangtua yang khawatir dengan kondisi ini.
Konsultan Pediatrics dan Neonatologi, Dr Manish Mannan mengatakan, hal ini terjadi karena katup di persimpangan antara esofagus (pipa makanan) dan lambung bayi melemah.
"Itu sebabnya susu yang sudah diminum, kembali dikeluarkan melalui mulut. Tapi itu hal yang wajar," katanya.
Seiring bertambahnya usia bayi, atau ketika bayi sudah mulai duduk dan berjalan, mereka tak akan lagi mengalami gumoh. Selain itu, yang perlu Anda tahu bahwa gumoh dengan muntah bukanlah hal yang sama.
Bayi yang muntah biasanya dibarengi dengan tak nafsu makan. Sedangkan gumoh tidak. Menurut Dr. Mannan, muntah bisa menjadi berbahaya saat ada jejak darahnya.
"Kalau muntah berwarna hijau terang atau ada darahnya harus segera berkonsultasi dengan dokter anak," tambahnya.
Gumoh pada bayi tidak bisa dihindari. Namun, beberapa langkah berikut diduga dapat mengurangi risiko gumoh pada bayi. Anda tidak dapat menghindari gumoh pada anak. Tapi beberapa langkah berikut disinyalir dapat mengurangi risiko.
1. Jangan sering memberikan susu di botol pada bayi
2. Gendong bayi dalam posisi tegak selama beberapa menit setelah makan. Jangan langsung menidurkannya.
3. Hindari memberikan makanan berlebihan.
4. Apabila dia cenderung gumoh saat tidur, coba taruh selimut di bawah kepalanya. Sebab, bayi tidak dianjurkan menggunakan bantal.
(Metro-TV-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)